Rumah mewah itu tampak tenang dari luar. Tapi di dalam, gejolak birahi dan rahasia kelam sedang mendidih. Kit Mercer, seorang mama yang menggoda, tanpa sadar telah membuka kotak pandora yang penuh nafsu terlarang.
Semuanya berawal ketika Kit sedang asik sendiri di kamar mandi. Sambil menerima telepon dari selingkuhannya, tangannya nakal memainkan memeknya sendiri. Desahan pelan bercampur dengan obrolan mesra di telepon, menciptakan suasana yang sangat pribadi dan terlarang. Kit Mercer benar-benar menikmati momen itu, pikirannya dipenuhi fantasi liar.
Namun, tanpa disadarinya, anaknya yang penasaran sudah lama mengintip dari celah pintu. Awalnya, dia hanya ingin tahu kenapa mamanya lama sekali di kamar mandi. Tapi apa yang dilihatnya membuatnya terkejut bukan main. Kit Mercer, dengan wajah penuh kenikmatan, sedang nyolok memeknya sendiri. Adegan itu membuatnya tegang dan penasaran.
Dan bukan hanya itu, si anak juga mendengar percakapan Kit dengan selingkuhannya. Rahasia perselingkuhan itu menjadi senjata ampuh di tangannya. Setelah Kit keluar dari kamar mandi, anaknya langsung menghadangnya dengan tatapan penuh arti.
“Aku tahu semuanya, Ma,” bisiknya dengan nada mengancam. “Kalau aku kasih tahu Papa, Mama bisa dalam masalah besar.”
Kit Mercer panik. Reputasinya, pernikahannya, semuanya bisa hancur dalam sekejap. Dia memohon pada anaknya untuk tidak membocorkan rahasia itu. Tapi si anak punya syarat yang lebih gila dari yang bisa dibayangkan Kit.
“Aku akan diam,” kata si anak sambil menunjuk kontolnya yang sudah menegang. “Tapi Mama harus melakukan sesuatu untukku.”
Kit Mercer terdiam. Dia tahu apa yang diinginkan anaknya. Perasaan jijik bercampur dengan ketakutan dan hasrat yang mulai menggelitik. Akhirnya, dengan berat hati, dia mengangguk.
Malam itu, di bawah cahaya rembulan yang mengintip dari jendela kamar, Kit Mercer berlutut di hadapan anaknya. Dengan tangan gemetar, dia meraih kontol yang sudah lama membuatnya penasaran. Awalnya terasa menjijikkan, tapi lama kelamaan, sensasi itu mulai membangkitkan hasrat terpendamnya.
Si anak mendesah nikmat saat lidah Kit mulai bermain di sekitar kontolnya. Sentuhan itu begitu berbeda dari apa yang pernah dia bayangkan. Dia memejamkan mata dan menikmati setiap detik dari kenikmatan terlarang itu.
Setelah beberapa saat, Kit Mercer merasakan hasratnya semakin memuncak. Dia mulai membayangkan bagaimana rasanya jika kontol anaknya masuk ke dalam tubuhnya. Pikiran itu membuatnya semakin bergairah dan lupa akan batasan yang ada.
“Aku… aku ingin merasakannya di dalam,” bisiknya dengan suara bergetar.
Si anak tersenyum penuh kemenangan. Permainan baru saja dimulai, dan Kit Mercer sudah terjerat dalam jaring nafsu yang mereka ciptakan sendiri.